Image Source: Goodreads |
Penulis: Lucy M. Montgomery
Penerbit: Penerbit Qanita
Sumber: Pribadi
Genre: Klasik
Tahun: 2008
Penerjemah: Maria M. Lubis
Tebal: 513
ISBN: 9789793269863
Cek buku ini di Goodreads.
Rating pribadi: 4.0 dari 5.0
Deskripsi dari sampul buku:
Anne, gadis yatim piatu berusia 11 tahun, datang ke Desa Avonlea karena sebuah kekeliruan. Dua bersaudara Marilla dan Matthew Cuthbert ingin mengadopsi anak untuk membantu membantu mengurus rumah mereka yang dikenal sebagai Green Gables. Mereka meminta sebuah panti asuhan untuk mengirim seorang anak laki-laki. Namun, yang datang ternyata gadis kecil berambut merah, Anne.
Mulanya kehadiran Anne tak disukai banyak orang. Apalagi ada desas-desus tentang asal-usulnya yang tak jelas. Namun, sikapnya yang ceria, tutur katanya yang blak-blakan, perilakunya yang polos dan kadang konyol meluluhkan hati Marilla dan Matthew. Anne juga segera jatuh cinta pada Desa Avonlea dan Green Gables.
Anne adalah gadis yang penuh imajinasi, tiada hari yang dilewatinya tanpa pengalaman seru. Menjelajahi tempat-tempat yang ia beri nama-nama unik: Kanopi Kekasih, Danau Air Riak Berkilau, Permadani Violet, Hutan Berhantu, dan Ratu Salju. Berpetualang dengan sahabat-sahabatnya, Diana, Jane dan Ruby. Berseteru dengan Pye bersaudara dan Gilbert, musuh bebuyutannya.
Kisah Anne yang seru, lucu, juga haru ini akan membawa anda memasuki dunia yang diwarnai imajinasi dan tekad untuk berbahagia di tengah kesulitan apapun.
"Oh, aku menyukai berhubungan dengan segala sesuatu, bahkan jika mereka hanya tanaman geranium. Hal itu membuat mereka lebih mirip manusia. Bagaimana Anda bisa tahu bahwa perasaan geranium terluka karena dia hanya disebut geranium dan bukan dengan suatu nama? Anda tak akan menyukai dipanggil dengan sebutan 'perempuan' sepanjang waktu. Ya, aku akan memanggilnya Bonny." - Anne
Saya rasa kalian sudah bisa menangkap bagaimana karakter Anne dari deskripsi sampul buku dan sebuah paragraf diatas :) Buku yang terdiri dari tiga puluh delapan bab ini, bercerita tentang Anne Shirley dan kehidupannya di Desa Avonlea setelah diadopsi oleh kakak-beradik Marilla dan Matthew Cuthbert.
Pada awalnya Marilla dan Matthew berniat untuk mengembalikan Anne ke panti asuhan tempat anak itu berasal, karena mereka menginginkan anak lelaki, bukan anak perempuan. Matthew, yang telah menyukai Anne segera setelah bertemu dengannya, ingin anak itu tetap tinggal bersama mereka. Tetapi Marilla berkeras untuk memulangkan Anne, meskipun ia mengizinkan anak itu tinggal beberapa hari di Green Gables. Dalam kurun waktu tersebut, hati Marilla melunak dan juga prihatin akan nasib Anne yang selama ini harus berpindah-pindah keluarga angkat. Hal ini membuat Marilla memutuskan untuk membiarkan Anne tetap tinggal di Green Gables dan mengasuhnya bersama Matthew.
Di Green Gables, Anne juga bersahabat dengan Diana Barry, yang sama-sama suka membaca buku, dan sekelas dengan Gilbert Blythe, anak lelaki yang selalu menggoda Anne. Tidak semua orang menyetujui dan menyukai kehadiran Anne, apalagi dengan sifatnya yang blak-blakan dan bersemangat. Tetapi sama halnya dengan Marilla, Anne menyentuh hati setiap orang di Avonlea sedikit demi sedikit. Seperti contohnya Mrs. Barry, Ibu Diana, yang langsung mencap Anne sebagai anak nakal setelah secara tidak sengaja membuat Diana mabuk karena mengira anggur sebagai jus raspberry dan melarang anaknya untuk berteman dengan Anne lagi. Tetapi bukan Anne namanya jika tidak bisa membuat semua orang menyukai kepribadiannya yang unik! Karena suatu insiden, akhirnya Mrs. Barry menerima Anne dan bahkan menghargainya sebagai teman dekat keluarga mereka. Ada banyak lagi kisah lucu dan menghangatkan hati dari pengalaman keseharian Anne, seperti tidak sengaja mencat rambutnya sendiri menjadi warna hijau dan lain-lain.
Kisah Anne Shirley ini terdiri dari enam volume, yaitu Anne of Green Gables, Anne of Avonlea, Anne of the Island, Anne of Windy Poplars, Anne's House of Dreams dan Anne of Ingleside.
Saya tidak memiliki alasan khusus untuk membeli buku ini. Ketika saya mengunjungi salah satu toko buku di Bandung, saya melihat satu rak khusus untuk memajang serial Anne of Green Gables. Saya tertarik karena kisah gadis berambut merah ini terdiri dari beberapa buku. Setelah memeriksa urutan serial, saya memutuskan untuk membeli volume pertama dulu.
Saya sangat menyukai plot dan tema cerita dari buku ini. Kisah sederhana tentang keseharian seorang anak perempuan yang penuh imajinasi dan bagaimana ia menyentuh hati semua orang disekitarnya. Melalui tingkah laku Anne yang unik dan berbagai petualangannya, penulis banyak menyampaikan berbagai pesan moral mendalam kepada setiap pembaca. Seperti ketika Anne berpikir bahwa ia sangat beruntung tidak memiliki segala sesuatu yang mewah, karena imajinasinya akan tetap ada dan aktif untuk membayangkan hal-hal mewah tersebut.
Hubungan antara Anne dengan Marilla juga berkesan bagi saya, bagaimana Marilla, yang pada awalnya skeptis dengan Anne, akhirnya berubah menyayangi Anne, meskipun ia menutupinya dengan sikapnya yang tegas. Marilla bahkan sering merasa Green Gables menjadi suram tanpa kehadiran Anne. Hal ini sangat bertolakbelakang dengan hubungan antara Anne dengan Matthew, dimana dalam beberapa ringkasan di internet disebutkan bahwa mereka berdua sangat akrab. Menurut saya, penulis tidak begitu membangun hubungan antara Anne dengan Matthew, sehingga menjadi kurang nyata. Malah penulis lebih membangun dan mendalami proses hubungan antara Anne dengan Marilla. Saya juga menyukai interaksi antara Anne dengan Gilbert dan sebenarnya sangat penasaran bagaimana penulis akan membawa hubungan mereka dicerita selanjutnya.
Beberapa diksi yang dipilih oleh penerjemah dirasa kurang tepat dan membuat saya agak bosan pada pertengahan novel. Secara keseluruhan, novel ini layak untuk dijadikan bahan bacaan anda selanjutnya. Meskipun saya tidak cukup yakin untuk melanjutkan ke serial berikutnya.
Berikut adalah beberapa kutipan yang saya suka dari buku ini:
"Bukankah pikiran tentang semua hal yang harus diselidiki terasa menakjubkan? Hal itu membuatku merasa bahagia karena aku hidup-dunia ini adalah suatu tempat yang menarik. Kebahagiaan itu akan berkurang setengahnya jika kita mengetahui tentang segala sesuatu, betul, kan? Tidak akan ada ruang imajinasi, bukankah begitu?"
"Kita sudah kaya," kata Anne dengan yakin. "Mengapa? Kita memiliki enam belas tahun kehidupan kita sendiri, dan kita bahagia bagaikan para ratu, dan kita memiliki imajinasi, kurang lebih. Lihatlah ke arah laut, Teman-Teman-semua keperakan, bayangan dan bentuk benda-benda tidak terlihat. Kita tidak bisa menikmati keindahannya jika kita memiliki jutaan dolar dan untaian berlian."
"Tapi, betulkah, Marilla, manusia tidak akan terus menerus sedih dalam kehidupannya di dunia yang menarik ini, iya, kan?"
"Aku telah berusaha sebaik mungkin, dan aku mulai mengerti apa artinya 'kesenangan persaingan'. Selain mencoba dan berhasil, hal terbaik lainnya adalah mencoba dan gagal."
No comments:
Post a Comment